Dosen
: Ayusari Wahyuni, S.Si., M.Sc
Mata kuliah
: Pengantar Geofisika
MAKALAH
“METODE-METODE
GEOFISIKA “
OLEH:
NAMA
: NURANSIL
NIM
: 60400114001
FISIKA
A
PENGANTAR
GEOFISIKA KELAS B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah
SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Metode – metode
Geofisika
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
teman – teman terdekat kami sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang ‘Metode – metode Geofisika
‘. Makalah ini di sajikan berdasarkan rangkuman dari hasil pengamatan
yang bersumber dari berbagai informasi, referensi, buku tentang batuan dan
mineral (pengantar geofisika).
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan yang lebih luas. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Kami mohon kiranya pembaca berkenang memberikan
komentar yang bersifat membangun untuk makalah kami agar kami tidak melakukan
kesalahan dalam pembuatan makalah ini nantinya. Terima kasih kami ucapkan......
Samata -Gowa,
19 April 2016
Penyusun
NURANSIL
METODE – METODE
GEOFISIKA
A.
Pengertian Geofisika
Pengertian Geofisika adalah Ilmu yang
mempelajari sifat-sifat fisis
bumi,seperti bentuk bumi,reaksi terhadap gaya,serta medan potensial bumi(medan
magnet dan gravitasi).geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti
inti,mantel bumi,dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
bumi,seperti bentuk bumi,reaksi terhadap gaya,serta medan potensial bumi(medan
magnet dan gravitasi).geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti
inti,mantel bumi,dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Geofisika berasal dari kata geo, yang
artinya bumi, dan fisika. Dan akar keilmuannya sendiri, geo berasal dari kata
geologi. Jadi, geofisika ialah ilmu yang menerapkan prinsip – prinsip fisika
untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau
dapat pula diartikan mempelajari bumi menggunakan prinsip – prinsip fisika.
Karena perkembangannya yang sangat cepat, batas yang jelas antara geologi,
fisika , dan geofisika menjadi semakin kabur. Sebagaian orang mengganggap
geofisika sebagian bagian dari geologi, sementara yang lain mengganggap
geofisika sebagian dari geologi, sementara yang lain menganggapnya sebagai bagian
dari ilmu fisika.
METODE-METODE GEOFISIKA
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Bumi sebagai tempat tinggal manusia
secara alami menyediakan sumber daya alam yang berlimpah. Kekayaan sumber daya
alam Indonesia sangat melimpah, sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa
harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut untuk
kesejahteraan bangsa. Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumberdaya alam tersebut
memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi terhadap kekayaan
alam yang kita miliki tersebut. Sehingga kita merasa perlu untuk mempelajari
cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut
bumi. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika. Survei geofisika yang sering
dilakukan selama ini antara lain
1. METODE GEOLISTRIK
2. METODE SEISMIK
3. METODE GPR
4. METODE GRAVITY
5. METODE MAGNETIK
1.
METODE
GEOLISTRIK
A.
Metode Geolistrik
Metode Geolistrik
Geolistrik merupakan
salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi
dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi
pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda
geolistrik, antara lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric,
elektromagnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan
lain-lain.
Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan
jenis. Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke
dalam bumi melalui dua elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi
diukur melalui dua elektroda potensial.
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi
yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih
dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan
untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering
geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga
digunakan dalam eksplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi)
elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan
jenis, antara lain :
a. Metode Schumberger
b. Metode Wenner
c. Metode Dipole –
dipole
Tabel Kelebihan dan Kekurangan
Metode Geolistrik dengan Metode Geofisika lainya
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Harga peralatan murah
|
Tidak efektif untuk pemakaian di kawasan karst
|
Biaya survei relatif murah
|
Untuk mendeteksi air tidak bisa diketahui berapa
jumlah volume pasti air tersebut
|
Peralatan relatif kecil dan ringan
|
Tidak bisa
membedakan air mengalir dan yang statis
|
Waktu yang dibutuhkan relatif cepat, bisa
mendapatkan 4 titik dalam sehari
|
Tidak bisa
menjangkau wilayah yang dalam karena jankauannya berkisar 1000-1500 kaki
dibawah permukaan bum
|
2. METODE SEISMIK
Metode
ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi
sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan
gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode
seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan
pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya
jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya.
Dalam
metoda seismik, pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismik
(ledakan, vibroseis dll). Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut
direkam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’
bentuk lapisan/struktur di dalam tanah (batuan). Metode seismik didasarkan pada
gelombang yang menjalar baik refleksi maupun refraksi. Ada beberapa anggapan
mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut :
a. Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah
pemukaan bumi :
Medium
bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda.ØMakin bertambahnya kedalaman batuan lapisan
bumi makin kompak.
b. Anggapan
yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismic adalah :
Panjang
gelombang seismik << Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman. Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, batubara, pencarian airtanah (ground
water),kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar (characterization
bedrock surface), pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan
aplikasi geoteknik.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam
metode, yaitu:
a. Metode seismik bias (refraksi)
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar
gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak
tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah gangguan pertama (first
break) diabaikan,sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang
dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh
cepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh
sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal
sebagaiparameter elastisitas batuan.
b. Metode seismik pantul (refleksi)
Seismik
refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran
awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang
yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah
permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan ‘echo
sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang
medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang
direkam.Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang
dilakukan masih sama dengan seismik refraksi, yaitu analisis berdasar kontras
parameter elastisitas medium
2. METODE GPR
Metode ground penetrating radar atau georadar
merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah permukaan
berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio dengan
frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar menggunakan gelombang elektromagnet dan
memanfaatkan sifat radiasinya yang memperlihatkan refleksi seperti pada metode
seismik refleksi.Pengukuran dengan menggunakan GPR ini merupakan metode yang
tepat untuk mendeteksi benda benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi
(0,1-3 meter) dengan resolusi yang tinggi yang artinya konstanta dielektriknya
menjadi rendah.
Ada tiga jenis pengukuran yaitu refleksi, velocity sounding, dan
transiluminasi. Pengukuran refleksi biasa disebut Continuous Reflection
Profiling (CRP). Pengukuran velocity Sounding disebut Common Mid Point (CMP)
untuk mementukan kecepatan versus kedalaman, dan transiluminasi disebut juga
GPR Tomografi.
Teori Dasar
GPR terdiri dari sebuah pembangkit sinyal, antena transmitter dan receiver sebagai pendeteksi gelombang EM yang dipantulkan. Signal radar ditransmisikan sebagai pulsa-pulsa yang tidak terabsorbsi oleh bumi tetapi dipantulkan dalam domain waktu tertentu. Mode konfigurasi antena transmitter dan receiver pada GPR terdiri dari mode monostatik dan bistatik. Mode monostatik yaitu bila transmitter dan receiver digabung dalam satu antena. sedangkan moded bistatik bila kedua antena memiliki jarak pemisah.
Transmitter membangkitkan pulsa gelombang EM pada
frekuensi tertentu sesuai dengan karaketristik antena tersebut (10 MHz – 4
GHz). Receiver diset untuk melakukan scan yang secara normal mancapi 32-512
scan per detik. Setiap hasil scan ditampilkan pada layar monitor (real-time)
sebagai fungsi waktu two-way traveltime, yaitu waktu yang dibutuhkan gelombang
EM menjalar dari transmitter, target dan ke receiver. Tampilan ini
disebut radargram.
Fenomena elektromagnetik dapat dijelaskan dengan persamaan Maxwell.
Persamaan ini terdiri dari 4 persamaan medan dan untuk tiap-tiap persamaan
merupakan hubungan antara medan dengan distribusi sumber yang bersangkutan.
Persamaan yang menghubungkan sifat
fisik medium dengan medan yang timbul pada medium tersebut dapat dinyatakan
dengan :
Keterangan :
H = intensitas medan magnet (ampere/m)
D = perpindahan listrik (coulomb/m2)
є = permitivitas listrik (farad/m)
σ = konduktivitas (1/ohm-m)
Untuk menyederhanakan masalah, sifat fisik medium diasumsikan tidak
bervariasi terhadap waktu dan posisi (homogen isotropi). Maka persamaan Maxwell
dapat ditulis sebagai berikut :
Persamaan Maxwel ini adalah landasan berpikir dari perambatan gelombang
elektromagnet. Pada material dielektrik murni suseptibilitas magnetik (μ) dan
permitivitas listrik (є) adalah konstan dan tidak terdapat atenuasi dalam
perambatan gelombang. Tidak sama halnya jika berhadapan dengan material
dielektrik yang ada.
Sifat-sifat dari material bumi bergantung dari komposisi dan kandungan air
material tersebut. Keduanya ini mempengaruhi cepat rambat perambatan gelombang
dan atenuasi gelombang elektromagnet.
Keberhasilan dari metoda GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang
dapat menyebabkan gelombang tertransmisikan. Perbandingan energi yang
direfleksikan disebut koefisien refleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan
cepat rambat gelombang elektromagnet dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan
dari konstanta dielektrik relatif dari media yang berdekatan. Hal ini dapat
terlihat pada persamaan berikut :
Keterangan :
V1 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 1
V2 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 2 , dan V1
< V2
є1 dan є2 = konstanta dielektrik relatif lapisan 1
dan lapisan 2
Dalam semua kasus, besarnya R terletak antara -1 dan 1. bagian dari energi
yang ditransmisikan sama dengan 1-R. Persamaan diatas daplikasikan untuk
keadaan normal pada permukaan bidang datar. Dengan asumsi tidak ada sinyal yang
hilang sehubungan dengan amplitudo sinyal.
Jejak yang terdapat pada rekaman georadar merupakan konvolusi dari
koefisien refleksi dan impulse georadar ditunjukkan oleh persamaan :
Keterangan :
r(t) = koefisien refleksi
A(t) = amplitudo rekaman georadar
F(t) = impulse radar
n(t) = noise radar
Besar amplitudo rekaman georadar r(t) akan tampak pada penampang rekaman
georadar berupa variasi warna. Refleksi atau transmisi di sekitar batas lapisan
menyebabkan energi hilang. Jika kemudian ditemukan benda yang memiliki dimensi
yang sama dengan panjang gelombang dari sinyal gelombang elektromagnet maka benda
ini menyebabkan penyebaran energi secara acak. Absorbsi ( mengubah energi
elektromagnet menjadi energi panas ) dapat menyebabkan energi hilang. Penyebab
yang paling utama hilangnya energi karena atenuasi fungsi kompleks dari sifat
lstrik dan dielektrika media yang dilalui sinyal radar. Atenuasi (α) tergantung
dari konduktifitas (σ), peermeabilitas magnetik (μ), dan permitivity (є) dari
media yang dilalui oleh sinyal dan frekuensi dari sinyal itu sendir (2πf).
Sifat bulk dari material ditentukan oleh sifat fisik dari unsur pokok yang ada
dan komposisinya.
Prinsip kerja georadar
GPR adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah
permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio
yang mempunyai rentang frekuensi antara 1-1000 MHz dan dapat mendeteksi
parameter permitivitas listrik (ε), konduktivitas (σ) dan permeabilitas
magnetik (μ). GPR dapat disebut juga dengan metode refleksi elektromagnetik
karena memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik yang memperliahtkan refleksi
separti pada metode gelombang seismik. GPR digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk stratigrafi tanah, studi air tanah, pemetaan fracture bedrock
dan penentuan kedalaman dari permukaan air tanah (Annan dan Davis, 1989).
3.
METODE GRAVITY
Metode Gravity adalah salah
satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik
antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan
metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Adapun tahapan dari metode ini yaitu :
1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh
kasus : LaCoste & Romberg Model
G-525). pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter, dudukan cembung
dan power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu
dudukan cembung di posisikan pada titik pengukuran, taruh gravimeter diatasnya,
sentring kestabilan alat terhadap permukaan, buka kunci bandul, baca
perhitungan alat, catat datanya, tutup kunci bandul dan selesai.Metoda
ini untuk mengukur adanya perbedaan kecil medan gaya berat batuan. Perbedaan
ini disebabkan karena adanya distribusi massa yang tidak merata di kerak bumi
sehingga menimbulkan tidak meratanya distribusi massa jenis batuan.
Batu beku atau malihan yang umumnya mempunyai massa jenis lebih besar dari batu sedimen dapat dibedakan dengan metoda ini. Demikian juga batuan dasar (basement) dengan batuan sedimen diatasnya. Oleh karenanya metoda ini sering dipergunakan untuk penelitian bentuk permukaan batuan dasar. Batubara umumnya mempunyai massa jenis antara 1.2 sampai 1.3; sedangkan batuan lain yang terdapat diatas dan di bawahnya umumnya mempunyai massa jenis antara 1.8 sampai 2.1. Metoda gaya berat dapat untuk membedakan batubara tersebut, akan tetapi persyaratannya yang harus dipenuhi yaitu :
• Titik pengamatan sangat rapat
• Lapisan batubaranya sangat tebal
• Terletak dekat permukaan
Batu beku atau malihan yang umumnya mempunyai massa jenis lebih besar dari batu sedimen dapat dibedakan dengan metoda ini. Demikian juga batuan dasar (basement) dengan batuan sedimen diatasnya. Oleh karenanya metoda ini sering dipergunakan untuk penelitian bentuk permukaan batuan dasar. Batubara umumnya mempunyai massa jenis antara 1.2 sampai 1.3; sedangkan batuan lain yang terdapat diatas dan di bawahnya umumnya mempunyai massa jenis antara 1.8 sampai 2.1. Metoda gaya berat dapat untuk membedakan batubara tersebut, akan tetapi persyaratannya yang harus dipenuhi yaitu :
• Titik pengamatan sangat rapat
• Lapisan batubaranya sangat tebal
• Terletak dekat permukaan
4.
METODE MAGNETIK
Metode magnetik didasarkan pada
pengukuran variasi kecil intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang
disebabkan oleh adanya variasi distribusi batuan termagnetisasi di bawah
permukaan bumi. Dari hasil pengukuran magnet diperoleh tiga macam hasil bacaan,
yaitu :
- Medan
magnet utama yang bersumber dari dalam bumi dan berubah terhadap waktu
- Medan
luar yang bersumber dari luar bumi dan merupakan hasil ionisasi di atmosfer
yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari
- Medan
anomali yang sebagian besar bersumber dari batuan yang mengandung material
magnetik didalamnya.
Penggunaan utama pada metode magnetik ini banyak
difokuskan pada survei awal dalam peninjauan ekplorasi minyak bumi, panas bumi,
mineral, penelitian geologi regional, dan penelitian-penelitian geologi
ekplorasi dalam lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Noor,
Djauhari, 2005. Geologi Lingkungan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:
Geofisika
https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia (Pengantar Teknik Geofisika - Djoko Santoso-libre - Documents.html )
www.google.com (Geofisika_ GEOFISIKA.html)
The King Casino - Herzaman in the Aztec City
BalasHapusThe King Casino in Aztec City herzamanindir.com/ is the place where you can find and play for real, real money. jancasino.com Enjoy www.jtmhub.com a memorable stay aprcasino at this 토토사이트 one-of-a-kind casino