Rabu, 22 Juni 2016

Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi

MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
MEKANISME TERJADINYA GEMPA BUMI


NAMA : NURANSIL
NIM : 60400114001
SEMESTER 4

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA- GOWA

KATA PENGANTAR


Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan dan rahmat-Nya kami mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Mekanisme terjadinya gempa bumi
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari  teman – teman terdekat kami sehingga kendala-kendala yang  kami hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi ‘. Makalah ini di sajikan berdasarkan rangkuman dari hasil pengamatan yang bersumber dari berbagai informasi, referensi, buku tentang batuan dan mineral  (pengantar geofisika).
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Kami mohon kiranya pembaca berkenang memberikan komentar yang bersifat membangun untuk makalah kami agar kami tidak melakukan kesalahan dalam pembuatan makalah ini nantinya. Terima kasih kami ucapkan......

Samata -Gowa,  22 Juni 2016
                                                                                     Penyusun
                                                                         
                                                                     NURANSIL


PEMBAHASAN

Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi

     A.  Proses Terjadinya Gempa Bumi
Bagaimana proses terjadinya gempa bumi? Apa yang menjadi penyebabnya? Tahukah Anda, setiap tahun ada sekitar satu juta gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia. Sebagian besar merupakan getaran kecil, terjadi jauh di bawah tanah. Tetapi, sebagian lagi berupa getaran besar yang dirasakan hebat oleh semua makhluk dipermukaan bumi. Bahkan, pada saat materi ini kami buat, dikabarkan telah terjadi gempa bumi di sekitar Cianjur dengan kekuatan 5,6 SR, sabtu malam (19/12/15), dengan kedalaman pusat gempa sekitar 20 km. Bagaimana proses terjadi gempa ini? Nah, kiranya topik ini semakin relevan untuk kita bahas bersama.
Umumnya, gempa bumi terjadi akibat dari aktivitas pergerakan lempeng yang dapat menimbulkan/melepaskan gelombang seismic yang dipancarkan oleh sumber energi elastic yang dilepaskan secara tiba-tiba. Gempa bumi itu sendiri adalah berguncangnya suatu tempat di bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar-lempeng bumi (meskipun gempa bumi juga bisa terjadi akibat patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan bebatuan dalam volume sangat besar). Kekuatan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung api (gempa bumi vulkanik) dan runtuhan itu relatif tidak banyak, sehingga kita akan memusatkan pembahasan ini hanya pada gempa bumi akibat tumbukan antar-lempeng bumi dan patahan aktif, yang sering disebut gempa bumi tektonik.
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin) yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu
sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus disebut episentrum.
   B.  Proses Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi ketika dua lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Proses terjadinya gempa bumi tersebut kira-kira adalah sebagai berikut:
Gambar Proses Terjadinya Gempa Bumi



Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi) akan bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut menyebabkan akumulasi energi di area patahan dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan getaran partikel ke segala arah yang disebut sebagai gelombang gempa bumi (seismic waves). Nah, di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa terjadi.
Dalam setahun, gempa bumi dapat terjadi hingga jutaan kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat aktif. Akan tetapi, getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas permukaan bumi. Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada setiap tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya. Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak). Gempa terburuk dan terparah terjadi pada akhir tahun 2004, yaitu di lautan Hindia, Banda Aceh, Indonesia.
    C.  Klasifikasi Gempa Bumi
Gempa bumi dapat di klasifikasikan berdasarkan kedalaman fokusnya,faktor penyebab dan kekuatan gelombang atau getarannya.
1) Berdasarkan Kedalaman Fokus
 Dilihat dari kedalaman pusatnya (fokus), gempa bumi dibedakan menjadi  
      tiga, yaitu:
    a) Gempa Dangkal
 Gempa dangkal terjadi pada kedalaman sekita 100 km dari   permukaan bumi. Gempa jenis ini      seringkali    menimbulkan kerusakan besar.
   b) Gempa Pertengahan
Gempa pertengahan terjadi pada kedalaman antara 100-300 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini dapat menimbulkan kerusakan ringan dengan getaran lebih terasa dibandingkan dengan gempa dalam.
   c) Gempa Dalam
        Gempa jenis ini terjadi pada kedalaman sekitar 300 km dari
         permukaan bumi. Gempa bumi ini tidak terlalu membahayakan,  
         tetapi getarannya masih dapat di rasakan di permukaan bumi.
2) Berdasarkan Faktor Penyebab
              a) Gempa Tektonis
                  Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik yaitu  
                  gerakan litosfer yang disebut lempeng.
    b) Gempa Vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang di sebabkan oleh adanya letusan
atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa
vulkanis terjadi karena magma atau batuan yang meleleh menerobos           ke atas kerak bumi. Gempa vulkanis sangat terasa di daerah sekitar gunung berapi, tetapi pengaruhnya tidak terasa pada jarak yang cukup jauh.
               c) Gempa Runtuhan ( Terban )
Gempa runtuhan ( Terban ) adalah gempa yang di sebabkan oleh
runtuhnya masa batuan atau tanah. Misalnya runtuhnya lorong tambang dan lorong sebuah gua kapur yang runtuh dan mengakibatkan sehingga mengakibatkan getaran yang kuat.
3) Berdasarkan Kekuatan Gelombang
                a) Gempa Akibat Gelombang Primer
Gelombang primer atau gelombang longitudinal adalah gelombang   
atau getaran yang merambat di dalam bumi dengan kecepatan antara
 7-14 km/detik, getara n ini berasal dari fokus (pusat gempa).
    b) Gempa Bumi Akibat Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder atau transversal adalah gelombang yang merambat dengan kecepatan antara 4-7 km/detik. Gelombang ini berasal dari fokus. Gelombang jenis ini tidak dapat melalui lapisan air.
    c) Gempa Bumi Akibat Gelombang Panjang
Gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 km/detik.Gelombang inilah yang mengakibatkan kerusakan di permukaan bumi karena gelombang ini berasal dari fokus.
4) Berdasarkan Bentuk Episentrumnya
    a) Gempa Linear
Gempa Linear adalah gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linear). Gempa tektonik umumnya jenis gempa linear sebab patahansudah tentu merupakan suatu garis.
    b) Gempa Sentral
Gempa sentral adalah gempa yang episentrumnya berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk kelompok ini karena episentrumnya berupa titik.








DAFTAR PUSTAKA

Geofisika/PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI _ Desy Natalia - Academia.edu.html
Geofisika/Proses Terjadinya Gempa _ KIARAPEDES ONLINE.html
Geofisika/Proses Terjadinya Gempa Bumi - Ilmusiana.html


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar