MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
MEKANISME TERJADINYA GEMPA BUMI
NAMA : NURANSIL
NIM : 60400114001
SEMESTER 4
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA- GOWA
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah
SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Mekanisme terjadinya gempa bumi
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
teman – teman terdekat kami sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang ‘Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi ‘. Makalah ini di
sajikan berdasarkan rangkuman dari hasil pengamatan yang bersumber dari
berbagai informasi, referensi, buku tentang batuan dan mineral (pengantar geofisika).
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan yang lebih luas. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Kami mohon kiranya pembaca berkenang memberikan
komentar yang bersifat membangun untuk makalah kami agar kami tidak melakukan
kesalahan dalam pembuatan makalah ini nantinya. Terima kasih kami ucapkan......
Samata -Gowa, 22
Juni 2016
Penyusun
NURANSIL
PEMBAHASAN
Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi
A. Proses Terjadinya Gempa Bumi
Bagaimana proses
terjadinya gempa bumi? Apa yang menjadi penyebabnya?
Tahukah Anda, setiap tahun ada sekitar satu juta gempa bumi yang terjadi
di seluruh dunia. Sebagian besar merupakan getaran kecil, terjadi jauh di bawah
tanah. Tetapi, sebagian lagi berupa getaran besar yang dirasakan hebat oleh
semua makhluk dipermukaan bumi. Bahkan, pada saat materi ini kami buat,
dikabarkan telah terjadi gempa bumi di sekitar Cianjur dengan kekuatan 5,6 SR,
sabtu malam (19/12/15), dengan kedalaman pusat gempa sekitar 20 km.
Bagaimana proses terjadi gempa ini? Nah, kiranya topik ini semakin relevan
untuk kita bahas bersama.
Umumnya, gempa bumi terjadi akibat
dari aktivitas pergerakan lempeng yang dapat menimbulkan/melepaskan gelombang seismic
yang dipancarkan oleh sumber energi elastic yang dilepaskan secara
tiba-tiba. Gempa bumi itu sendiri adalah berguncangnya suatu tempat di bumi
yang disebabkan oleh tumbukan antar-lempeng bumi (meskipun gempa bumi juga bisa
terjadi akibat patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan bebatuan dalam
volume sangat besar). Kekuatan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas
gunung api (gempa bumi vulkanik) dan runtuhan itu relatif tidak banyak,
sehingga kita akan memusatkan pembahasan ini hanya pada gempa bumi akibat
tumbukan antar-lempeng bumi dan patahan aktif, yang sering disebut gempa bumi
tektonik.
Gempa bumi terjadi pada retakan
dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh
dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin)
yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh
pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan
telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu
sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan
batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana
batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan
gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas
fokus disebut episentrum.
B. Proses
Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada saat batuan
di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan
lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi ketika dua
lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu
lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan
bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai gempa
bumi. Proses terjadinya gempa bumi tersebut kira-kira adalah sebagai berikut:
Gambar
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Lempeng samudera yang rapat massa
lebih besar ketika bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi)
akan bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan
akibat bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut menyebabkan akumulasi
energi di area patahan dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area
tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas
lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya
energi secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan getaran partikel ke
segala arah yang disebut sebagai gelombang gempa bumi (seismic waves).
Nah, di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa terjadi.
Dalam setahun, gempa bumi dapat
terjadi hingga jutaan kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat
aktif. Akan tetapi, getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas
permukaan bumi. Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada
setiap tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya.
Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai
dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak). Gempa terburuk dan
terparah terjadi pada akhir tahun 2004, yaitu di lautan Hindia, Banda Aceh,
Indonesia.
C. Klasifikasi Gempa Bumi
Gempa bumi dapat di klasifikasikan
berdasarkan kedalaman fokusnya,faktor penyebab dan kekuatan gelombang atau
getarannya.
1) Berdasarkan Kedalaman Fokus
Dilihat dari kedalaman pusatnya (fokus), gempa
bumi dibedakan menjadi
tiga,
yaitu:
a) Gempa Dangkal
Gempa dangkal terjadi pada kedalaman sekita
100 km dari permukaan bumi. Gempa jenis
ini seringkali menimbulkan
kerusakan besar.
b) Gempa Pertengahan
Gempa
pertengahan terjadi pada kedalaman antara 100-300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa ini dapat menimbulkan kerusakan ringan dengan getaran lebih terasa
dibandingkan dengan gempa dalam.
c) Gempa Dalam
Gempa jenis ini terjadi pada kedalaman
sekitar 300 km dari
permukaan bumi. Gempa bumi ini tidak
terlalu membahayakan,
tetapi getarannya masih dapat di
rasakan di permukaan bumi.
2) Berdasarkan Faktor Penyebab
a) Gempa Tektonis
Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik yaitu
gerakan litosfer yang disebut lempeng.
b) Gempa Vulkanis
Gempa
vulkanis adalah gempa yang di sebabkan oleh adanya letusan
atau retakan
yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa
vulkanis
terjadi karena magma atau batuan yang meleleh menerobos ke atas kerak bumi. Gempa vulkanis
sangat terasa di daerah sekitar gunung berapi, tetapi pengaruhnya tidak terasa
pada jarak yang cukup jauh.
c) Gempa Runtuhan ( Terban )
Gempa
runtuhan ( Terban ) adalah gempa yang di sebabkan oleh
runtuhnya
masa batuan atau tanah. Misalnya runtuhnya lorong tambang dan lorong sebuah gua
kapur yang runtuh dan mengakibatkan sehingga mengakibatkan getaran yang kuat.
3) Berdasarkan Kekuatan Gelombang
a) Gempa Akibat Gelombang Primer
Gelombang
primer atau gelombang longitudinal adalah gelombang
atau getaran
yang merambat di dalam bumi dengan kecepatan antara
7-14 km/detik, getara n ini berasal dari fokus
(pusat gempa).
b) Gempa Bumi
Akibat Gelombang Sekunder
Gelombang
sekunder atau transversal adalah gelombang yang merambat dengan kecepatan
antara 4-7 km/detik. Gelombang ini berasal dari fokus. Gelombang jenis ini
tidak dapat melalui lapisan air.
c) Gempa Bumi
Akibat Gelombang Panjang
Gelombang
yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 km/detik.Gelombang
inilah yang mengakibatkan kerusakan di permukaan bumi karena gelombang ini
berasal dari fokus.
4) Berdasarkan Bentuk Episentrumnya
a) Gempa Linear
Gempa Linear adalah gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linear).
Gempa tektonik umumnya jenis gempa linear sebab patahansudah tentu merupakan
suatu garis.
b) Gempa Sentral
Gempa
sentral adalah gempa yang episentrumnya berbentuk titik. Gempa vulkanik dan
gempa runtuhan termasuk kelompok ini karena episentrumnya berupa titik.
DAFTAR PUSTAKA
Geofisika/PROSES
TERJADINYA GEMPA BUMI _ Desy Natalia - Academia.edu.html
Geofisika/Proses
Terjadinya Gempa _ KIARAPEDES ONLINE.html
Geofisika/Proses
Terjadinya Gempa Bumi - Ilmusiana.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar